Tujuan utama pengobatan diare adalah untuk mengobati gejala yang muncul dan mencegah terjadinya dehidrasi atau kekurangan cairan. Oleh karena itu, penderita harus minum sebanyak-banyaknya untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang, baik mellaui feses maupun muntah. Untuk mencegah dehidrasi lebih lanjut, penderita sebaiknya mengonsumsi oralit. Apabila tidak tersedia oralit, dapat digantikan dengan larutan gula garam (LGG). Oralit atau LGG sebaiknya terus diberikan sampai diare berhenti.
Obat yang diberikan untuk mengobati diare tergantung pada jenis diarenya. Namun, jenis obat yang biasa digunakan adalah asam amino L-glutamin, bismuth sub salisilat, attapulgit, dan loperamid. Beberapa jenis obat yang digunakan untuk mengobati sembelit juga dapat digunakan untuk mengobati diare, misalnya obat-obatan yang mengandung psylium. Obat jenis ini juga mengandung serat larut yang dapat menambah besarnya feses dan menyerap air dalam feses.
Pada beberapa jenis diare yang disebabkan oleh jenis makanan tertentu, pengobatan diare dapat dilakukan dengan penghentian konsumsi makanan tersebut. Penderita diare sebaiknya menghindari jenis makanan, seperti produk susu, makanan yang digoreng, makanan berlemak, makanan pedas, dan makanan yang mengandung banyak serat yang tidak larut dalam air. Sebaliknya, penderita diare sebaiknya mengonsumsi jenis makanan yang dapat meningkatkan kepadatan feses, misalnya pisang, nasi putih, sereal, roti tawar, makaroni, mie, serta telur dan kentang rebus. Dengan pemilihan jenis makanan yang tepat maka diare dapat cepat dihentikan.
Sementara itu, diare yang terjadi pada bayi atau balita memerlukan perawatan khusus dan lebih rumit dibandingkan diare pada orang dewasa. Pada bayi, pengobatan diare dapat dilakukan dengan pemberian tablet zinc. Berdasarkan penelitian, pemberian tablet zinc saat diare dapat mempersingkat waktu diare, menurunkan tingkat keparahan diare, dan mencegah diare berulang pada 2-3 bulan berikutnya. Apabila bayi masih mendapatkan ASI, pemberian ASI harus tetap dilakukan dan sebaiknya frekuensi pemberian ASI ditingkatkan. Jika bayi juga mendapatkan makanan tambahan, makanan yang diberikan sebaiknya dibuat lembek (dihaluskan). Pemberian sedikit makanan dengan frekuensi yang sering dapat lebih cepat menyembuhkan diare.