Jika berbicara masalah flu burung, kita menjadi teringat dengan kejadian luar biasa yang terjadi pada awal tahun 2004. Saat itu, hampir semua media massa di negeri ini memberitakan tentang kematian "misterius" yang terjadi pada ternak unggas. Unggas-unggas dalam jumlah besar mati mendadak. Kematian unggas-unggas tersebut semula diperkirakan akibat serangan virus New Castle. Namun, berdasarkan penelitian lebih lanjut, Departemen Pertanian RI kemudian mengumumkan bahwa peristiwa tersebut diakibatkan oleh serangan virus flu burung. Kegemparan semakin bertambah ketika ditemukan kasus meninggalnya manusia karena flu burung. Sejak saat itulah flu burung menjadi salah satu penyakit yang sangat ditakuti.
Apakah Flu Burung Itu?
Flu burung atau Avian Influenza (AI) merupakan salah satu jenis penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza. Pada awalnya, penyakit flu burung hanya ditemukan pada unggas. Namun, penyakit ini kemudian juga ditemukan pada manusia yang tidak jarang membawa kematian pada penderitanya.
Flu burung sebenarnya bukanlah penyakit baru. Jika kita menilik jauh ke belakang, pandemi flu burung pernah terjadi di Spanyol pada tahun 1918-1919. Hanya dalam waktu enam bulan, virus flu burung menyebar ke seluruh penjuru dunia dan mengakibatkan 40 juta orang meninggal dunia.
Setelah lama tidak terdengar, sekitar tahun 1997 penyakit flu burung kembali menimbulkan kegemparan, terutama di kawasan Asia. Di Indonesia sendiri, pada awal tahun 2004 flu burung dinyatakan sebagai bencana darurat nasional dan ditetapkan sebagai kategori Kejadian Luar Biasa (KLB) . Data Departemen Kesehatan RI menyebutkan bahwa sejak Juli 2004 hingga April 2006, telah ditemukan 479 kasus yang diduga flu burung dan 24 di antaranya meninggal dunia. Sementara itu, jumlah kumulatif kasus flu burung yang menyerang manusia pada tahun 2008 mencapai 129 kasus dengan 105 di antaranya berakibat pada kematian.