Virus flu burung awalnya hanya menyerang unggas. Namun, virus ini kemudian mengalami mutasi dan mampu menular pada manusia. Untuk mencegah penularan virus dari unggas ke manusia, kita harus mewaspadai kemungkinan serangan virus flu burung pada unggas. Oleh karena itu, kita harus mengenali gejala-gejala serangan virus flu burung pada unggas.
Gejala-gejala yang sering ditemui pada unggas yang terinfeksi virus flu burung adalah sebagai berikut:
1. Terjadinya kematian unggas secara mendadak dalam jumlah yang besar atau kematian unggas tanpa gejala klinis yang jelas.
2. Unggas terlihat lemas, gelisah, dan kehilangan nafsu makan.
3. Jengger unggas bengkak, berwarna biru, dan terkadang berdarah.
4. Bulu-bulu unggas mulai rontok.
5. Timbul pembengkakan pada kepala atau kelopak mata unggas.
6. Terjadi pendarahan pada kulit atau pada bagian yang tidak ditumbuhi bulu, terutama pada kaki.
7. Produktivitas telur menurun drastis.
8. Unggas kesulitan bernapas, diare, menggigil, dan mengeluarkan air mata.
Pada manusia, terjadinya serangan virus flu burung ditandai oleh gejala-gejala yang mirip dengan gejala flu pada umumnya, seperti demam tinggi (suhu tubuh di atas 380C), batuk, beringus, nyeri tenggorokan, radang saluran pernapasan atas, sesak napas, sakit kepala, dan nyeri otot. Dalam waktu singkat, gejala ini dapat menjadi lebih berat, yaitu terjadinya peradangan paru-paru (pneumonia). Apabila tidak segera dilakukan perawatan yang baik, bisa berdampak pada kematian.