Untuk melakukan pengobatan dan perawatan penyakit kanker, para ahli kesehatan biasanya mengajukan beberapa pilihan metode, misalnya operasi, terapi radiasi, kemoterapi, terapi hormon, atau imunoterapi. Pada sebagian kasus kanker, satu jenis metode pengobatan dapat memberikan hasil yang efektif. Namun, sebagian kasus kanker lainnya mungkin memerlukan kombinasi beberapa metode pengobatan.
1. Operasi (Pembedahan)
Operasi atau pembedahan merupakan cara pengobatan paling cepat dan efektif, terutama untuk kanker yang belum menyebar ke bagian lain. Namun, perlu diketahui bahwa operasi hanya menghilangkan kanker yang terlihat saja, sedangkan kanker yang tidak terlihat kemungkinan masih tertinggal. Oleh karena itu, untuk mencegah kemungkinan tertinggalnya bibit kanker berukuran mikroskopis, para ahli bedah biasanya juga menghilangkan jaringan di sekitar tumbuhnya kanker. Akan tetapi, hal ini tidak dapat dilakukan jika kanker tumbuh di dekat organ yang vital.
Dalam pelaksanaan operasi, penderita biasanya dibius sehingga penderita akan kehilangan kesadaran dan harus menginap di rumah sakit selama beberapa hari. Seiring dengan kemajuan teknologi saat ini operasi dapat dilakukan dengan alat-alat canggih dan hanya memerlukan bius lokal. Pada pelaksanaan operasi semacam ini terjadinya luka atau efek samping dapat ditekan seminimal mungkin sehingga penderita dapat kembali beraktivitas setelah selesai operasi.
2. Terapi Radiasi
Terapi radiasi dilakukan dengan menggunakan partikel berenergi tinggi atau pun gelombang radioaktif, misalnya sinar-X atau sinar gamma. Pemberian radiasi difokuskan pada daerah yang terserang kanker sehingga dapat membunuh sel-sel kanker. Namun, radiasi terkadang juga dapat membunuh sel-sel sehat yang ada di sekitar sel kanker. Hal ini dapat memicu munculnya beberapa efek samping, seperti perasaan lelah, kehilangan nafsu makan, dan perubahan kulit. Efek samping lainnya tergantung pada bagian tubuh yang dikenai radiasi. Sebagai contohnya, radiasi yang diberikan di kepala dapat mengakibatkan kerontokan rambut.
Terapi yang dilaksanakan secara berkala dengan dosis radiasi yang rendah dapat menekan efek samping yang kurang menguntungkan. Frekuensi dan dosis radiasi yang diberikan tergantung pada beberapa hal, misalnya ukuran, lokasi, dan jenis kanker, serta kondisi kesehatan pasien secara umum. Pasien biasanya mendapatkan terapi sebanyak lima kali seminggu selama 5-8 minggu.
Dibandingkan dengan operasi, terapi radiasi mempunyai keunggulan, yakni dapat membunuh sel-sel kanker atau bibit kanker yang berukuran mikroskopis yang mungkin tidak dapat dihilangkan dengan cara operasi. Terapi radiasi dapat digunakan untuk mengobati hampir semua jenis kanker, termasuk kanker otak, payudara, leher rahim, paru-paru, prostat, kulit, leukimia, dan lainnya.
3. Kemoterapi
Kemoterapi merupakan terapi yang menggunakan obat-obatan antikanker. Obatan-obatan ini akan beredar bersama aliran darah sehingga sangat efektif untuk mengobati kanker yang telah menyebar. Saat ini terdapat pelbagai jenis obat antikanker yang biasa digunakan dalam kemoterapi. Pemberian beberapa jenis obat yang dikombinasikan ternyata lebih efektif daripada penggunaan satu jenis obat saja. Pemberian satu jenis obat terkadang mengakibatkan sel kanker menjadi resisten (kebal) terhadap obat-obatan antikanker.
Obat-obatan antikanker biasanya diberikan dalam bentuk tablet, pil, suntikan, atau infus. Obat ini akan berinteraksi dengan sel-sel kanker dan dapat memicu pembentukan DNA baru atau pun mengembalikan pembelahan sel pada kondisi normal. Namun pada beberapa kasus obat dapat mengakibatkan kematian sel-sel kanker.
Pelaksanaan kemoterapi sering menimbulkan beberapa efek samping, seperti berkurangnya daya tahan tubuh terhadap infeksi, pendarahan dalam, diare, mual, muntah, rambut rontok, dan anemia. Beberapa jenis kanker dapat menjadi resisten setelah terpapar oleh salah satu jenis obat. Bila hal ini terjadi maka tidak akan ada obat yang efektif untuk melawan kanker. Jenis obat, frekuensi, dan dosis pemberian obat sangat dipengaruhi oleh jenis kanker yang diderita.
4. Terapi Hormon
Perkembangan sel-sel kanker dapat dihambat dengan memproduksi atau menghentikan produksi hormon tertentu. Contoh penggunaan terapi hormon ini dapat dilihat pada proses pengobatan kanker payudara atau prostat. Dalam perkembangannya, kedua jenis kanker ini sangat tergantung pada keberadaan hormon steroid, dalam hal ini esterogen dan testosteron. Dengan menghentikan produksi serta sirkulasi hormon esterogen dan testosteron maka pertumbuhan sel-sel kanker akan terhenti.
5. Imunoterapi
Imunoterapi merupakan metode pengobatan dengan meningkatkan imunitas (kekebalan tubuh) penderita. Pelaksanaan imunoterapi ini didasarkan pada penggunaan antibodi di dalam sistem pertahanan tubuh. Pada pengobatan kanker, antibodi digunakan untuk menyerang sel-sel kanker secara langsung. Namun, terkadang antibodi digunakan untuk menghantarkan obat atau bahan radioaktif menuju sel kanker.