Frekuensi munculnya serangan penyakit asma sangat bervariasi. Serangan asma dapat muncul dalam waktu beberapa menit hingga beberapa hari. Serangan penyakit asma juga hanya terjadi pada waktu-waktu tertentu, terutama saat penderita terpapar dengan alergen.
Selain frekuensi kemunculannya yang bervariasi, berat-ringannya serangan asma juga bermacam-macam. Seseorang dapat mengalami serangan asma ringan hingga berat. Berikut adalah gejala-gejala umum yang dijumpai pada penderita saat terjadi serangan penyakit asma:
Batuk
Penyempitan saluran pernapasan yang terjadi pada penderita asma dapat berupa pengerutan dan tertutupnya saluran pernapasan oleh dahak yang diproduksi secara berlebihan. Sebagai respons untuk mengeluarkan kelebihan dahak tersebut maka terjadilah batuk.
Mengi (wheezing)
Mengi merupakan gangguan pernapasan yang ditandai dengan bunyi ngik-ngik saat bernapas.
Sesak Napas
Penyempitan saluran pernapasan mengakibatkan minimnya suplai oksigen ke dalam paru-paru sehingga penderita merasa kehabisan napas. Biasanya, penderita akan mengalami peningkatan kecepatan pernapasan dan terkadang penderita merasa lehernya tercekik.
Gejala asma seperti batuk, mengi, dan sesak napas, sebagaimana telah dijelaskan di atas biasanya muncul pada pagi hari menjelang subuh. Hal ini karena pengaruh rendahnya kadar hormon kortisol saat pagi hari. Akan tetapi, tidak semua penderita mengalami gejala-gejala tersebut. Pada suatu waktu, penderita mungkin mengalami serangan ringan yang bisa diabaikan, namun pada waktu lain penderita mungkin mengalami serangan yang berat hingga mengakibatkan penderita kehabisan napas.
Keluhan saat serangan asma bersifat reversible. Artinya, kondisi penderita bisa baik kembali di luar serangan. Saat terjadi serangan, penderita mungkin akan terlihat sangat menderita, namun di luar serangan mereka baik-baik saja. Mereka dapat menjalani aktifitas seperti orang sehat pada umumnya. Inilah yang membedakan penyakit asma dengan penyakit lainnya.