Virus Dengue merupakan virus yang sangat berbahaya. Sekali virus ini masuk ke tubuh manusia maka ia akan menimbulkan pelbagai kerusakan pada organ-organ tubuh. Secara teknis, kita memang tidak bisa mengendalikan penularan virus Dengue, namun kita dapat mengendalikan vektor virus Dengue, yakni dengan mengendalikan penyebaran nyamuk Aedes Aegypti.
Untuk mengendalikan penyebaran nyamuk Aedes Aegypti, diperlukan metode yang tepat. Beberapa metode yang sering digunakan dalam pengendalian nyamuk Aedes Aegypti adalah sebagai berikut:
1. Metode Lingkungan
Pengendalian nyamuk Aedes Aegypti dengan metode berbasis lingkungan dilakukan dengan pemberantasan sarang nyamuk. Nyamuk Aedes Aegypti biasanya hidup dan berkembang biak pada genangan air bersih. Untuk itu, kita harus mewaspadai dan rajin memantau tempat-tempat yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk tersebut. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membasmi sarang nyamuk antara lain:
- Menguras bak mandi atau tempat penampungan air sekurang-kurangnya seminggu sekali.
- Mengganti atau menguras vas bunga dan tempat minum burung paling tidak seminggu sekali.
- Menutup rapat-rapat tempat penampungan air.
- Mengubur kaleng-kaleng bekas, wadah plastik, dan barang-barang lain yang dapat menampung air hujan.
2. Metode Biologis
Dalam bidang pertanian, kita sering mendengar istilah pengendalian hama secara biologis, yakni pengendalian atau pemusnahan hama menggunakan predator atau musuh alaminya. Dengan prinsip yang sama, kita dapat menggunakan cara biologis untuk mengendalikan perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti. Caranya, dengan menggunakan ikan pemakan jentik nyamuk (misalnya ikan adu atau cupang) dan bakteri jenis Bt.H-14.
3. Metode Kimiwai
Pengendalian secara kimiawi dilakkukan dengan menggunakan bahan-bahan kimia yang dapat membunuh nyamuk atau jentik nyamuk Aedis Aegypti. Contoh pengendalian nyamuk secara kimiawi adalah sebagai berikut:
a. Pengasapan (Fogging)
Untuk mengurangi kemungkinan penularan DBD sampai batas tertentu, kita dapat melakukan pengasapan pada tempat-tempat yang menjadi sarang nyamuk Aedes Aegypti. Dengan cara ini, nyamuk-nyamuk dewasa penular virus Dengue bisa dibasmi. Bahan kimia yang biasa digunakan dalam proses pengasapan adalah malathion dan fethion.
b. Pemberian bubuk abate (Temephos)
Dengan menambahkan bubuk abate pada tempat-tempat penampungan air, seperti kolam, tempayan, vas bunga, dan sebagainya dapat membunuh jentik-jentik nyamuk yang ada di dalamnya. Kita tidak perlu khawatir dengan kualitas air yang telah diberi bubuk abate, karena bahan kimia ini tidak membahayakan kesehatan manusia.